Setrika uap yang
ada dan digunakan di kebanyakan laundry diadaptasi dari system boiler garmen.
Pada boiler garmen, kapasitas yang digunakan umumnya sangat besar mencapai 200
liter air. Boiler ini berfungsi sebagai penghasil uap.
Prinsip kerja boiler sebenarnya cukup sederhana
sama seperti pada saat kita sedang mendidihkan air menggunakan panci. Proses
pendidihan air tersebut akan selalu diiringi proses perpindahan panas yang
melibatkan bahan bakar, udara, material wadah air, serta air itu sendiri.
Proses perpindahan panas ini mencakup tiga jenis perpindahan panas yang sudah
sangat kita kenal yakni konduksi, konveksi, dan radiasi.
Untuk boiler garmen, system yang digunakan
sangat rumit karena adanya standar efisiensi untuk sebuah industri. Dengan kata
lain, saat suatu mesin boiler digunakan, air yang dipanaskan tidak semua
dipanaskan dalam satu waktu namun dibagi2 berdasarkan tingkat panasnya. Uap
yang dihasilkan ini pun disimpan sedemikian rupa sehingga tidak cepat berubah
menjadi air. Begitu tingginya standar efisiensi bahan bakar tentunya menuntut
biaya yang lebih yang harus dirogoh pemilik usaha agar dapat memiliki boiler
yang efektif.
Boiler yang kemudian ada dipasaran dikembalikan
pada bentuk asalnya panci, namun tentunya dibentuk agar kuat, tahan lama dan
berfungsi sesuai kebutuhan. Seperti terlihat pada gambar, ada bagian terluar
yang terbuat dari stainless steel yang berfungsi sebagai pelindung body dalam.
Dibuat dari stainless steel agar tahan terhadap karat. Bagian tabung dalam
dibuat dari besi agar dapat menghantarkan panas dengan sempurna. Tabung dalam
inilah yang terkunci dengan rapat agar saat pemanasan dapat menghasilkan uap
dengan cepat. Tentunya uap panas itu akan muncul bersama tekanan tinggi.
Pada produk Bos Pengering, sistem keamanan
boiler dijaga dengan menggunakan safety valve yang berfungsi untuk menjaga uap.
Pada kondisi dimana tekanan didalam boiler sudah cukup, namun boiler belum
kunjung digunakan, valve akan terdorong dan kemudian mengeluarkan bunyi dan uap
panas persis seperti panci presto. Boiler juga dilengkapi dengan tabung kaca
yang menakar dan menunjukkan seberapa tinggi isi yang ada di dalam boiler. Hal
ini tentunya penting agar kita dapat menggunakan boiler sesuai kebutuhan.
Meter tekanan atau bar meter yang biasa disebut
pressure gauge juga digunakan pada alat ini. Pressure gauge berfungsi sebagai
control waktu kapan kita dapat menggunakan boiler setrika ini. Saat pressure
gauge menunjukkan angka 40-50 (pada boiler kapasitas 15 Liter), itu adalah
waktu yang tepat untuk membuka keran selang setrika dan mulai menyetrika. Hal
yang perlu diingat adalah patokan waktu pada boiler bukanlah dalam jam ataupun
menit, namun pada tekanan berapa boiler dapat berfungsi, atau uapnya dapat kita
gunakan. Sehingga bila rata-rata waktu preheat atau pemanasan sampai berfungsi
adalah 30 menit, hal ini baru menjadi perkiraan bukan menjadi patokan.
Adapun cara kerja boiler setrika uap adalah
dengan mengisi boiler dengan air yang dimasukkan pada corong air, lalu menutup
seluruh keran atas agar tidak ada uap yang keluar. Hidupkan kompor dan tunggu
sampai pressure gauge menunjuk pada angka 40-50 psi. Buka keran bagian atas
yang menyambung pada selang setrika, dan buka keran di kepala setrika agar uap
bisa mengalir. Operasikan kepala setrika dan bila yang keluar masih banyak air,
belum uap sepenuhnya, tutup kembali keran agar tekanan menjadi cukup dan uap
yang dihasilkan adalah uap kering bukan uap basah.
Written by Innayah Nurlia Roza
klo boiler sering habis uapnya knp ya bos.. setiap hbs masak di pake bentar langsung 0 preasurnya jd lama nunggu klo mau make lg.. mohon pencerahannya gan
BalasHapus